A. Jurnal
Rangkaian adder inverting amplifier adalah rangkaian penjumlah yang dasar rangkaiannya adalah rangkaian inverting amplifier dari hasil outputnya adalah dikalikan dengan penguatan seperti pada rangkaian inverting. Pada dasarnya, nilai ouput yang dihasilkan oleh rangkaian ini adalah total jumlah dari nilai input yang masuk ke dalam rangkaian.
Pada operasi penjumlahan/adder inverting amplifier, nilai tegangan input (V1,V2,V3) akan diberikan ke lline penguat inveerting berturut-turut melalui R1,R2,R3. Besarnya penjumlahan nilai input tersebut akan bernilai negatif karena penguat operasional dioperasikan dalam mode membalik. Besarnya penguatan tegangan (Av) tiap sinyal input mengikuti perbandingan Rf dan resistor masing-masing inputan. Pada percobaan, digunakan Rf sebesar 20k ohm dengan nilai V1 dan V2 yang ditentukan oleh jurnal. Besarnya output yang dihasilkan dari rangkaian dirumuskan sebagai berikut :
Rangkaian adder inverting ini memiliki ciri khusus
yaitu sinyal pengeluaran merupakan hasil penguatan dari penjumlahan sinyal
masukkannya. Ciri khusus lainnya yaitu terletak pada sinyal keluaran yang
dihasilkan, dimana sinyal keluaran akan membalik dan memiliki beda fasa sebesar
180 derajat dari sinyal input.
1. Analisa prinsip kerja dari rangkaian adder
inverting amplifier berdasarkan nilai yang didapatkan dari percobaan.
Jawab :
Rangkaian adder inverting amplifier ini terdiri dari 2
sumber tegangan yang outputnya adalah hasil penjumlahan dari 2 sumber tegangan
lalu dikalikan dengan gain. Prinsip kerja pada percobaan yaitu tegangan input
V1 dan V2 akan mengalir masuk ke R1 dan R2 menuju ke satu titik yang disebut
titik Vm. Vm merupakan nilai rata-rata masukkan tegangan dalam rangkaian.
Tegangan tersebut akan diteruskan menuju kaki non inverting op amp, dan menuju
ke Vout. dari Vout, tegangan akan mengalir ke Rf menuju ke Rin yang ada pada
kaki Inverting op amp. Selanjutnya, arus akan diteruskan ke ground.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan Rf bernilai
20 k ohm, tapi pada saat praktikum didapat hambatan 19,57 k ohm. Lalu R1 dan R2
pada rangkaian bernilai sama yaitu 10k ohm maka gain atau penguatannya pada
rangkaian adder inverting ini - Rf/Rin = - 19,57k/10k = -1,957.
pada percobaan 1, V1=-2,03 V dan V2=0,995 V dihasilkan
Vout 3,981 V. Hasil Vout positif karena pada karena V1+V2 = -1,035 lalu di
kalikan gain -1,957 maka menghasilkan nilai positif dan rangkaian inverting itu
sendiri memiliki beda fasa 180 derajat dari inputnya.
pada percobaan 3, V1=1,021 V dan V2=3,026 V dihasilkan
Vout -2,011 V. Hasil Vout positif karena pada karena V1+V2 = 4,047 lalu di
kalikan gain -1,957 maka menghasilkan nilai negatif dan rangkaian inverting itu
sendiri memiliki beda fasa 180 derajat dari inputnya.
2. Bagaimana perbandingan antara nilai perhitungan
dengan pengukuran dan jika terjadi perbedaan berikan alasannya.
Jawab :
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan Rf bernilai
20 k ohm, namun saat praktikum didapat hambatan 19,57 k ohm. Lalu R1 dan R2
pada rangkaian bernilai sama yaitu 10k ohm maka gain atau penguatannya pada
rangkaian adder inverting ini - Rf/Rin = - 19,57k/10k = -1,957.
Perbandingan nilai perhitungan dengan pengukuran terlihat berbeda yaitu pada percobaan 2 yang seharusnya nilainya negatif karena penjumlahan tegangannya menghasilkan positifUntuk Perbandingan perhitungan yang lain terlihat nilai berbeda dari hasil pengukuran. Hal ini terjadi karena pengukuran yang kurang teliti dari praktikan.
- VIDEO PERCOBAAN [KLIK]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar